Hidrologi adalah bidang ilumu geografi yang mempelajari seputar pergerakan distribusi serta kualitas air yang ada pada bumi. Ilmu hidrologi diketahui sejak zaman 1608 M. Dalam kajian hidrologi meliputi potamalog (aliran permukaan), geohidrologi (air tanah), hidrometeorologi (air yang ada di udara dan berwujud gas), limnologi (air permukaan yang relatif tenang seperti waduk atau danau), kriologi (air berwujud padat seperti mempelajari hidrologi disebut dengan hidrologist).
Air adalah salah satu sumber daya yang sangat penting di Bumi karena manfaatnya yang begitu banyak baik bagi manusia, hewan hingga tumbuhan. Air di bumi memiliki daur perputarannya, dan perputaran daur ini disebut dengan daur hidrologi. Berikut penjelasannya.
Terdiri dari 9 tahapan siklus hidrologi :
Evaporasi
Evaporasi adalah sebuah proses dimana air yang ada di bumi akan menguap ke permukaan bumi karena adanya sinar matahari. Titik-titik air ini berubah menjadi uap air dan kemudian akan naik ke lapisan atmosfer.
Transpirasi
Tidak hanya dari sumber airnya langsung, tumbuhan juga dapat melakukan penguapan. Fenomena ini disebut dengan nama transpirasi. Akan dari tanaman yang menyerap air akan dipakai dalam proses fotosintesis dan kemudian akan dikeluarkan melalui stomata.
Evapotranspirasi
Evapotranspirasi adalah gabungan dari tahapan evaporasi dan transpirasi. Maksut dari Evapotranspirasi adalah terjadinya penguapan air yang berbeda di permukaan bumi
Sublimasi
Sublimasi adalah sebuah tahapan penguapan air yang ada di tempat-tempat tertentu seperti kutub dan tempat-tempat lain yang mengandung banyak lapisan es. Penguapan ini terjadi tanpa melewati fase zat cair dan akan langsung menguap menuju atmosfer bumi.
Kondensasi
Uap-uap air tadi yang melalui tahapan evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi dan juga sublimasi akan menuju ke lapisan atmosfer. Semakin tinggi uap air tersebut hingga berada di titik tertentu dan kemudian uap air ini akan berubah menjadi titik-titik air yang sangat kecil. Proses ini adalah proses perubahan uap menjadi air ini disebut dengan nama kondensasi.
Titik-titik air ini akan berkumpul di udara membentu awan dan semakin banyak kumpulan titik-titik airnya maka akan semakin tebal juga awan yang terbentuk dari titik-titik airnya.
Adveksi
Awan yang sudah terbentuk di fase sebelumnya, akan bergerak menuju titik lain karena terbawa arus angin. Perpindahan awan ini biasanya bervariasi.
Presipitasi
Awan yang telah mengalami adveksi, kemudian akan menurunkan hujan secara teoritis, pengertian presipitasi adalah proses mencarinya awan akibat pengaruh suhu di udara yang tinggi.
Run off
Air yang berkumpul dari proses kondensasi akan turun ke permukaan bumi. Air tersebut akan jatuh kebagian paling terbawah bumi, karena sifat air akan selalu berada di tempat paling terbawah.
Infiltrasi
Air-air yang jatuh dari proses Run off, sebagian akan jatuh ke tanah dan masuk ke dalam pori-pori lalu merambat masuk menjadi air tanah. Proses masuknya iar ke dalam pori-pori tanah ini yang disebut sebagai infiltrasi. Setelahnya, air-air ini akan kembali mengalami ke fase paling awal ke fase evaporasi dan terjadi daur hidrologi kembali.
Untuk mengukur hidrologi para pekerja biasanya menggunakan beberapa sensor diantaranya menggunakan sensor sebagai berikut :
0.2 mm Rainfall (2m cable) Smart Sensor Part # S-RGB-M002
Rain Gauge
Rain gauge merupakan sesnor yang digunakan untuk mengukur curah hujan dengan mencatat intensitas curah hujan dalam kurun waktu tertentu. Hasil pencatatan curah hujan pada umumnya dihubungkan dengan hasil pencatatan pergerakan tanah pada extensometer
Solar Radiation (Silicon Pyranometer) Smart Sensor Part # S-LIB-M003
Pyranometer
Pyranometer merupakan sensor yang digunakan untuk mengukur radiasi cahaya pada permukaan bidang dengan satuan W/m2. Pyranometer biasa disebut dengan solar radiation dan alat ini dilengkapi sensor pintar dan biasanya digunakan untuk AWS (Automatic Weather Station
Water Level (100 ft) Data Logger - HOBO - U20l-02
Water Level
HOBO U20L-02 dengan biaya yang rendah. Data logger tingkat tinggi untuk mengukur kadar air dan suhu di berbagai lingkungan bawah laut. Ini memiliki akurasi 0,1%, pelindung polypropylene untuk digunakan dalam air tawar dan garam, dan desain non-vented untuk pemasangan yang mudah dan tanpa kerumitan.
10HS Soil Moisture Smart Sensor
Soil Moisture
Ukur kelembaban tanah pada volume tanah yang besar dengan 10HS Soil Moisture Smart Sensor dengan harga terjangkau. Sensor ini mengintegrasikan Sensor 10HS yang terbukti di lapangan dan A / D 12-bit, yang memberikan akurasi ± 3% di sebagian besar kondisi tanah, dan akurasi ± 2% dengan kalibrasi khusus tanah. Penyelidikan 10cm mengukur kelembaban tanah di atas volume tanah yang lebih besar, membantu rata-rata setiap variabilitas tanah. Bacaan disediakan langsung dalam kadar air volumetrik. Desain frekuensi tinggi sensor meminimalkan salinitas dan efek tekstur dan memberikan rentang pengukuran yang luas.