![](https://alatuji.com/images/content//cache/250x250_135949797058e5eddc430ec.jpg)
Jangan coba berani menyelundupkan barang terlarang ke Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) atau Rumah Tahanan (Rutan). Sekarang penjagaannya semakin ketat. Selain pemeriksaan berlapis, pengunjung harus melewati walkthrough metal detector dan mesin X-Ray. Seluruh barang-barang bawaan terlihat jelas di layar komputer. Bukan hanya pengunjung yang diperiksa, petugas jaga juga.
-
“Ini sesuai dengan instruksi Kemenkum HAM. Kalau masih ada entah pelaku maupun oknum yang berbuat akan diberi sanksi tegas,” ungkap Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadiv Pas) Anas Saepul Anwar usai melaksanakan Apel Siaga ‘Kerja PASTI Bersih’ tahun 2017 di Lapas Teluk Dalam Banjarmasin, Jumat (31/3) pagi.
Seluruh Penjaga Pintu Utama (P2U) telah diinstruksikan wajib untuk melakukan penggeledahan. Kepala Lapas dan Kepala Rutan beserta pejabatnya juga diminta mendampingi petugas P2U saat bertugas. Menkumham Yasonna Laoly beberapa kali kesal lembaga pemasyarakatan di Tanah Air sering kecolongan. Bukan hanya narkoba yang diselundupkan, juga beraneka senjata hingga handphone. Bahkan tidak jarang kejahatan masih bisa dikendalikan dari dalam tahanan.
Anas Saepul Anwar mengakui jumlah petugas jaga di Lapas di Banjarmasin masih kurang. Tidak sebanding dengan jumlah Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang ada sudah 2.500 orang, melebihi kapasitas yang seharusnya hanya sekitar 300 orang. “Walaupun jumlah warga binaan tidak sebanding dengan petugas, kami harus berbuat optimal dan maksimal,” tegasnya.
Menurutnya, pasti akan ada jalan untuk mengatasi kekurangan. “Yang terpenting kalau ada tekad untuk berbuat baik dan berbenah diri, saya rasa pasti akan ada jalannya,” yakinnya.
Terkait dengan kegiatan apel yang dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia ini, tujuannya untuk meningkatkan semangat dan terus membangun integritas guna menjadikan pemasyarakatan yang bersih dari pungutan liar, bersih dari narkoba, handphone dan bersih dari segala bentuk penyimpangan.