Jembatan Jamarat di Mina, Arab Saudi, siap menampung 500 ribu anggota jemaah haji per jam selama musim haji. Menurut Menteri Perkotaan dan Pedesaan Arab Saudi Pangeran Mansour bin Miteb, kemampuan tersebut dicapai setelah Kerajaan melakukan perbaikan Jembatan. "Jalan-jalan yang menuju Jamarat banyak dilalui oleh jemaah, sehingga hanya sanggup menampung 300 ribu orang per jam.Namun, setelah dilakukan perbaikan, kemampuan tersebut meningkat," ujarnya.
Seusai perbaikan, Kementerian merencanakan untuk membangun jalanan di Mina. Pangeran Mansour menuturkan Jembatan Jamarat sengaja ditingkatkan kemampuannya dalam menampung jemaah yang akan melempar jumrah agar tak mendapatkan risiko terinjak-injak. Proyek pembangunan jembatan itu menelan biaya 2 miliar real Saudi atau sekitar Rp 6,50 triliun.
"Sejak pembangunan hingga operasional dan perawatan diserahkan kepada perusahaan khusus," katanya. Sementara itu, Gubernur Mekah Pangeran Mishaal bin Abdullah, dalam keterangannya kepada media, menyatakan persiapan untuk menyambut tamu Allah telah beres. "Rencana menyambut tamu Allah telah mantap," ujarnya.
Pangeran Mishaal, yang juga pimpinan Komite Haji Sentral, memerintahkan petugas keamanan untuk tidak mengizinkan jemaah memasuki tempat-tempat suci bila tidak mengantongi izin resmi haji. "Mereka harus dikenai sanksi bila melanggar." Lebih dari 1,4 juta orang akan melaksanakan ibadah haji tahun ini.
Ibadah haji akan dimulai pada 2 Oktober 2014, mulai wukuf di Mina. Di antara jemaah terdapat sejumlah kepala negara, seperti Presiden Sudan Omar Bashir, Presiden Somalia Hassan Sheikh Mahmoud, dan Presiden Maladewa Abdulla Yameen. Cuaca di Mekah, Madina, dan tempat-tempat suci lainnya dilaporkan tidak terlalu panas, di bawah 38 derajat Celsius. Kini, seluruh jemaah dari berbagai negara telah meninggalkan Mekah untuk wukuf di Mina.
Jembatan jamarat ini juga wajib diuji terlebih dahulu dari mulai kontruksi sampai ketahanannya. Karena jembatan ini akan menahan lebih dari 500 ribu jemaah haji. Dalam hal ini pengujian seperti material beton dan baja dapat dilakukan dengan concrete testing gauge. Concrete = beton dan Gauge = pengukuran atau alat uji maka concrete testing gauge adalah alat uji untuk mengukur beton, baik kekuatan, keretakan, maupun lokasi material di dalam beton.
Uji getar pun dibutuhkan dalam pengujian struktur jembatan jamarat tersebut. Pengujian getaran tersebut dapat dilakukan dengan vibration meter untuk mengetahui nilai getaran serta untuk menghindari kesalahan – kesalahan dalam pengujian struktur jembatan.