Sorong -Perum Perhutani sedang membangun Pabrik Sagu modern dan terbesar pertama di bumi cendrawasih. Lokasi pabrik berada di area pedalaman Papua Barat yakni Desa Kais, Kabupaten Sorong Selatan, Provinsi Papua Barat. Akses menuju lokasi pembangunan pabrik sagu ini bisa dijangkau melalui jalan darat, sungai hingga laut.
Belasan awak media berkesempatan menuju lokasi pabrik sagu di pedalaman Sorong Selatan. Jika melewati jalur laut, rombongan bisa menempuh perjalanan selama 12 jam hingga sampai ke Kais. Rombongan sendiri memilih memakai jalur darat dan sungai untuk sampai ke lokasi pabrik yang bernilai Rp 112 miliar itu.
Perjalanan pertama dimulai dari Sorong ke Ibu Kota Kabupaten Sorong Selatan di Teminambuan. Moda transportasi yang dipakai adalah mobil sport seperti Toyota Fortuner dan Toyota Hilux. Jalur darat sepanjang 175 kilometer (km) ditempuh selama 4,5 jam. Selama perjalanan, kendaraan harus berhadapan dengan kondisi medan yang sangat berat.
Jalan berlubang dan berlumpur terus menyambut kendaraan rombongan. "Kadang bisa banjir. Kalau banjir bisa setengah mobil," kata pengemudi mobil, Udin kepada detikFinance Kamis (4/9/2014).
Lalu mengapa tanah tersebut dapat rusak? Disamping minimnya pembangunan di daerah ini, seharusnya tanah yang akan dibangun jalan tersebut harus melewati proses pengujian kekuatan daya dukung tanah agar diketahui seberapa kuat tanah daerah tersebut sebelum pembangunan beberapa fasilitas olahraga tersebut.
Pengujian daya dukung tanah memang sangat diperlukan untuk mengetahui seberapa baik tanah yang akan digunakan untuk berbagai macam aplikasi seperti pertanian, bangunan, jalan, konstruksi jembatan serta berbagai aplikasi sesuai dengan tujuan customer. Untuk pengujian daya dukung tanah tentunya diperlukan instrumen yang sangat tepat dalam pengukuran tanah, salah satunya instrumen HMP.
Instrumen HMP yang dibeli merupakan instrumen HMP type LFG yang memilki desain dan konstruksi yang ergonomis sehingga mudah dibawa-bawa serta memberikan hasil pengukuran langsung yang dapat di cetak langsung menggunakna printer atau diolah datanya pada PC atau laptop.
Dengan kelebihan tersebut, sangat memungkinkan diketahui tanah tersebut dapat digunakan atau tidak serta bagaimana kualitas tanah untuk pembangunan. Selain itu, dapat mengurangi resiko yang tidak diinginkan seperti resiko biaya yang terlalu tinggi serta kerugian yang terlalu besar.
(fiq/thc)
sumber : detik finance