• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)
  • 0812 1248 2471 (Mr. Alfin)
    0819 4401 4959 (Mr. Arya)

Status Darurat Banjir Jakarta Dicabut BNPB Ungkapkan Penyesalan

Kamis, 18 April 2024

BNPB atau Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan penyesalan atas kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang tidak memperpanjang status 'darurat banjir' di Ibu Kota. Kebijakan penghentian status darurat tersebut dinilai terburu-buru, dikarenakan potensi terjadinya bencana banjir di wilayah Jabodetabek terus mengancam sampai Maret 2014.


“Curah hujan di Febuari memang lebih rendah dari Januari. Tetapi akan kembali menanjak di Maret nanti,” ungkap Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, saat dihubungi, Minggu (23/2). Curah hujan tersebut dapat diukur dengan instrument weather station dengan tingkat akurasi yang tinggi dalam pengukuran curah hujan tersebut.


Dinamisnya grafik curah hujan sepanjang Januari-Maret, lanjut Sutopo, memang sudah menjadi alur tradisional musim penghujan di Pulau Jawa. Belaja dari alur tersebut, tidaklah bijak, katanya, jika DKI sudah keburu mencabut status darurat banjirnya.


Imbas dari dicabutnya status tersebut adalah dihentikannya upaya teknologi modifikasi cuaca (TMC) yang sempat beberapa kali dilakukan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Sutopo mengakui penerapan TMC memang tidak dapat mencegah turunnya hujan hingga seratus persen. Namun, tambah dia, setelah beberapa kali dilakukan, TMC setidaknya dapat mengurangi intensitas dan durasi hujan di wilayah Jabodetabek hingga 22,27 persen, kendati gagal mencapai target sampai 30 persen lantaran kurangnya jumlah pesawat yang diberlukan. Selain intensitas dan curah hujan, weather station juga dapat membantu pengukuran data suhu, kelembaban dan lain-lain.


Menurut dia, untuk mengantisipasi potensi banjir di Jakarta, memang perlu sejumlah langkah terobosan yang cukup radikal seperti TMC. Maklum saja, sambungnya, Ibu Kota kita sangat rentan sekali mengalami kejadian banjir. “Hujan sedikit saja, sejumlah ruas jalan di Jakarta sudah tergenang dan rumah-rumah terendam,”terangnya.


Hal itu terjadi lantaran sejatinya ketahanan DKI menghadapi banjir sangat keropos. Pasalnya sistem pengendali banjir di perkotaan dan sistem pengendalian luapan sungai masih jauh dari rampung. Terkait potensi banjir yang masih mengancam, Sutopo meminta warga di Jabodetabek tetap waspada terhadap kemungkinan datangnya banjir.


Kutipan : metro tv news




Produk Terkait dengan artikel Status Darurat Banjir Jakarta Dicabut BNPB Ungkapkan Penyesalan


 


NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji