• sales@alatuji.com

     

  • 021 8690 6777
    021 8690 6770
  • 0812 9595 7914 (Mr. Parmin)
    0813 1066 1358 (Ms. Eki)
  • 0819 4401 4959 (Mr. Arya)
    0812 1171 0829 (Ms. Rara)
    0812 8333 5497 (Mr. Muslim)

Peraturan Pemerintah Mengenai Standar Udara di Dalam Gedung

Senin, 1 Juli 2024

Kualitas udara merupakan faktor yang sangat penting untuk kesehatan tubuh semua orang, khususnya bagi mereka yang bekerja di dalam gedung apalagi yang sering lembur. Selain berdampak pada kesehatan, kualitas udara yang buruk juga berdampak pada kenyamanan pengunjung yang datang.

 

Terkait pentingnya kualitas udara di dalam gedung, ada suatu istilah yang disebut Sindrom Sick Building (sindrom gedung sakit) dimana kualitas udara di dalam gedung sangat buruk. Indikator yang paling penting dalam menentukan kualitas udara yaitu karbon dioksida yang berasal dari penghuni gedung.

 

Udara yang buruk di dalam ruangan akan terasa lembab, panas dan juga pengap. Jangakan merasa nyaman, terkadang untuk bernapas pun terasa sulit. Efek lain dari buruknya kualitas udara ini yaitu bisa menimbulkan jamur pada rongga dinding gedung.

 

Adanya jamur ini tidak terlalu terlihat jelas oleh mata tapi bisa terasa keberadaannya melalui iritasi pada mata, hidung, tenggorokan dan mengeluarkan bau dari bahan kimia yang terdapat pada tembok.

 

Pemerintah pun sudah menetapkan standar udara di dalam ruangan termasuk di dalam gedung. Sesuai dengan Permenaker No. 05 Tahun 2018 tentang K3 Lingkungan Kerja, Pedoman ini memberikan penjelasan terhadap Bagian Ketiga mengenai Kebutuhan Udara, Pasal 40, Ayat 5, Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No.05 Tahun 2018. Berikut tabel penjelasan Standar Kualitas Udara Dalam Ruang :

Peraturan Pemerintah kualitas Udara

Data Logger CO2 MX1102

 

Salah satu parameter buruknya kualitas udara di dalam suatu ruangan yaitu tingginya nilai CO2. Alat yang bisa digunakan mengukur kadar CO2 di dalam suatu ruangan yaitu data logger MX1102 CO2. Alat ini berfungsi untuk mengukur dan juga merekam kadar CO2 di dalam gedung. Berikut ini spesifikasinya :

 

Temperature Sensor


Range  :   0° to 50°C (32° to 122°F)
Accuracy :    ±0.21°C from 0° to 50°C (±0.38°F from 32° to 122°F)
Resolution  :   0.024°C at 25°C (0.04°F at 77°F)
Drift   :  <0.1°C (0.18°F) per year

 

RH Sensor

Range   :  1% to 70% RH when CO2 sensor is enabled (non-condensing) & 1% to 90% RH when CO2 sensor is disabled (non-condensing)
Accuracy :    ±2% from 20% to 80% typical to a maximum of ±4.5% including hysteresis at 25°C (77°F); below 20% and above 80% ±6% typical
Resolution   :  0.01%
Drift :    <1% per year typical

 

CO2 Sensor

Range  :   0 to 5,000 ppm
Accuracy :    ±50 ppm ±5% of reading at 25°C (77°F), less than 70% RH and 1,013 mbar
Warm-up Time  :   15 seconds
Calibration   :  Auto or manual to 400 ppm
Non-linearity :    <1% of FS
Pressure Dependence   :  0.13% of reading per mm Hg (corrected via user input for elevation/altitude)
Operating Pressure Range   :  950 to 1,050 mbar (use Altitude Compensation for outside of this range)
Compensated Pressure Range  :   -305 to 5,486 m (-1,000 to 18,000 ft)
Sensing Method  :   Non-dispersive infrared (NDIR) absorption

 

Response Time

Temperature  :   12 minutes to 90% in airflow of 1 m/s (2.2 mph)
RH  :   1 minute to 90% in airflow of 1 m/s (2.2 mph)
CO2  :   1 minute to 90% in airflow of 1 m/s (2.2 mph)

 

Logger

Radio Power :    1 mW (0 dBm)
Transmission Range   :  Approximately 30.5 m (100 ft) line-of-sight
Wireless Data Standard  :   Bluetooth Smart (Bluetooth Low Energy, Bluetooth 4.0)
Logger Operating Range   :  0° to 50°C (32° to 122°F); 0 to 95% RH (non-condensing)
Logging Rate    : 1 second to 18 hours
Logging Modes  : Fixed interval (normal, statistics) or burst
Memory Modes  : Wrap when full or stop when full
Time Accuracy  : ± 1 minute per month at 25°C (77°F)
Power Source   :  4 AA 1.5 Volt batteries (user replaceable) or USB power source (5 V DC, 2 Watts)
Battery Life :    6 months, typical with logging and sampling intervals of 5 minutes or slower; 6 months or less with logging and sampling intervals faster than 5 minutes while logging CO2. Entering burst logging mode will impact battery life. With HOBOmobile use, battery life can be reduced by remaining connected, excessive readouts, checking of Full Status Details, audible alarms, and paging. Visual/audible alarms and other events can have a marginal impact on battery life.
Memory   :  128 KB (84,650 measurements, maximum)
Download Type  :   USB 2.0 interface or via Bluetooth Smart
Full Memory Download Time  :   20 seconds via USB; approximately 60 seconds via Bluetooth Smart, may take longer the further the device is from the logger
LCD  :   LCD is visible from 0° to 50°C (32° to 122°F); the LCD may react slowly or go blank in temperatures outside this range
Size  :   7.62 x 12.95 x 4.78 cm (3.0 x 5.1 x 1.88 inches)
Weight  :   267.4 g (9.43 oz)
Environmental Rating  :  IP50

 

Jika Anda berminat untuk membeli data logger CO2 atau ingin tanya-tanya terlebih dahulu, silahkan hubungi sales kami melalui Telp/WA: 081310661358 /081295957914 atau melalui email : sales@timbanganindonesia.com




Produk Terkait dengan artikel Peraturan Pemerintah Mengenai Standar Udara di Dalam Gedung


 


NEWSLETTER

 

TESTIMONIALS

B2TKS

B2TKS
Sangat jarang perusahaan seperti ini di Indonesia!  Mereka terus-menerus mengikuti perkembangan inovasi engineering test & measurement, “nyambung” berdiskusi teknis dan berpengalaman, memiliki visi pengembangan teknologi pengukuran, pengujian, inspeksi dan monitoring.(Dr.-Ing. Ir. May Isnan - NDT Specialist B2TKS-BPPT)

Chevron

Chevron
Tim kerja Alat Uji dapat diandalkan. Sangat bagus dalam implementasi di lapangan. Secara umum kami puas dengan services nya!(Andre - HSE Chevron)

BPPT

BPPT
Saya baru sekali ini bertemu perusahaan engineering yang eksis seperti ini di Indonesia.  Sangat terbantu dengan solusi yang diberikan, sangat memuaskan!(Muksin Saleh, ST., MT - Fuel Conversion and Pollution Control Specialist, B2TE - BPPT)

BALITBANG

BALITBANG
Sistem monitoring yang disuplai oleh Alat Uji adalah yang tertinggi ratingnya sampai dengan saat ini dibandingkan sistem lain yang pernah kami miliki, Dengan sistem monitoring dari Alat Uji, Pengujian kami jadi lebih terkontrol karena ada visualisasi di sistemnya. (Gatot Sukmara - Badan Penelitian dan Pengembangan, Departemen Pekerjaan Umum)

 
Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji Alat Uji